Cerpen mengenai sampah
Pentingnya
Menjaga Lingkungan
Pada hari ini ya
hari ini pada tanggal 17 september 2014. Di hari ini pula aku merasakan
berbagai macam perasaan. Entahlah mungkin karena efek dari kelelahan. Kemaren
pak budiono memberitahukan mengenai smk wikrama akan kedatangan tamu. Padahal
smk wikrama sudah menjadi hal biasa. Kenapa? Karena aku yang sudah sekolah di
wikrama cukup lama yakni 1 tahun. Sudah menjadi hal lumrah. Tetapi ku dengar
hari ini akan kedatangan tamu, entah siapa mungkin dari sekolah lain Karena
waktu kemarin sudah kedatangan tamu dari sman 6 bekasi.
Pada hari itu
aku bertanya kepada temannya selesai sholat dhuha. Nazmi syafitri, siswi dari
APK XI-1. Yang biasa kupanggil dengan sebutan caca. Mengenai siapa gerangan
yang datang ke smk wikrama hari ini.
“Hei, caca kamu
tau ga siapa yang akan datang ke smk wikrama hari ini? Padahal kemarin kan
sudah ada tamu yang datang” Tanyaku sambil berbisik. “Ga tau caca juga. Aku
denger sih dari luar gitu.”jawab Nazmi “Luar mana? Luar kota? Luar negrI? Kan
banyak luar itu.” Tanyaku lagi “Entar juga kamu tau siapa yang dateng. Udah
sekarang jangan ngobrol nanti di marahin sama guru.” Jawab nazmi sambil
berbisik “Tapi, caca aku penasaran nih….” Balasku sambil berbisik. “Sttttt….”
Jawab nazmi.
Ya
sudahlah aku menyerah untuk bertanya pada caca. Pasti akan menyuruhku diam
lagi. Tapi, jujur aku masih penasaran siapa tamunya. Wah sudah selesai berdo’a
ya. Ya sudahlah nanti aku juga pasti tau.
“Subhana
Allah Wal Hamdulillah Wa la ila ha illallah wawllahhuakbar. Padamu Negri Kami
Berjanji Lulus Wikrama siap Membangun Negri! Wikrama!!! Untuk Indonesia!”
Seperti
biasa selesai sholat dhuha mencari sepatu bagi siswi wikrama ini bukan hal yang
mengagetkan kalo ada sepatu dimana-mana. Dan setelah mengambil sepatu aku
giliran mencari Winda Aprilianti atau biasa ku panggil winda, yang merupakan
teman serombel di Wikrama. Tapi, hari ini aku tidak bertemu dengannya mungkin
sudah duluan.
Saat
aku masuk kelas aku sempat melihat beberapa siswa wikrama yang buang sampah
sembarangan dalam artian dia salah membuang sampah tersebut padahal seharusnya
siswa tersebut seharusnya sudah tau bahwa sampah apa yang harus di buang kemana
hijau kah? Kuning kah? Atau pink kah? Tapi, karena banyak yang lewat dikoridor
aku jadi kesulitan untuk mengenali dan menugurnya. Dan pada akhirnya siswa itu
pun hilang. Ya sudahlah smoga ada yang menegurnya nanti.
Ngomong-ngomong
soal sampah sebenarnya ada lumayan banyak aku ketahui soalnya sebelumnya aku
sudah melakukan CBT (Competence Based Training) PLH dimana biasanya siswa
maupun siswi wikrama melakukannya sesuai jadwal yang telah ditentukan biasanya
dilaksanakan selama 3 hari dan dilakukan sesuai abjad.
Saat
aku memasuki ruangan kelas yang ku cari adalah Winda mungkin saja dia tau siapa
yang datang ke wikrama. “Winda kamu tau ga siapa yang datang ke wikrama?”
Tanyaku kepada Winda. “Oh itu kamu masa ga tau?! Tamu yang dateng ke wikrama
tuh orang dari luar negri kalo ga salah GIZ” jawab Winda. “Oh tamu yang
sebelumnya dateng ke wikrama kalo setiap dateng pasti di kasih banyak tugas
mengenai lingkungan” Balasku dengan malas. “Kok malah kelihatan males gitu?
Bukannya bagus ya kalo ada tamu dari luar negri dateng cuma mau lihat kayak
gimana sih wikrama? Trus, gimana lingkungannya kalo kita dikasih tugas ya
syukuri dan jalani aja jangan di bawa badmood nanti malah makin ga
selesai-selesai tugasnya. Trus, kalo ada tugas juga kita dapet nilai lebih.
Jadi, kamu ga usah sedih gitu, bawa happy!” jawab Winda dengan semangat.
“Yaudah deh, kan kamu dari tadi udah jelesin tuh kita harus bersyukur sekarang
aku mau nanya arti sampah buat kamu itu apa sih?” Jawab ku dengan jahil.
“Sampah
itu suatu barang sisa yang bisa di bagi sesuai dengan jenisnnya. Kalau sampah
dedaunan atau makanan sisa dibuang ke sampah organic yang berwarna hijau, kalau
sampah kertas sisa corat-coret atau yang udah ga dipake dibuang ke sampah pink
biasanya kalo sampah kertas di pilah dulu trus baru di bikin kertas daur ulang
yang harga perlembarnya mahal di wikrama juga bikin loh pasti kamu tau kan?
Trus, kalau sampah kayak sedotan, kain perca, tali dan lain-lain itu masuknya
ke sampah an-organik yang berwarna kuning. Kalau di daur ulang tergantung bahan
yang ada di sampah itu. Ngerti ga?” Tanya Winda. “Oh gitu ngerti deh! Kan aku
pinter tadi mah cuma nguji Winda aja. Takutnya Winda ga tau gitu”
“Dasar
jadi kamu tadi bercanda? Padahal aku udah aku anggep serius.” Jawab Winda
dengan kesal. “Maaf winda aku Cuma bercanda” Jawabku merasa bersalah. “Eh, ada
apa ini?” Tanya Desi alia Sani atau biasa ku panggil desi. “Ga ada apa-apa kok
cuman Winda lagi ngambek tuh.” Jawabku. “Habisnya dia buat aku kesel karena
kerja-in aku. Kan aku ya jadi sebel” Jawab Winda dengan kesal. “Yaudah maaf deh
winda aku janji ga akan ngulangin lagi.” Jawabku dengan menyesal. “Udah winda
maafin aja” Jawab Desi. “Aku maafin tapi jangan ulangin lagi ya?!” jawab winda.
“iya aku janji.” Jawabku dengan senang.
Dan pada akhirnya aku dan winda bermaafan. Dan pada saat itu juga aku tau mengenai sampah. Dan aku juga sudah janji untuk ga bercanda-in winda lagi. Sekian dan terima kasih.
Dan pada akhirnya aku dan winda bermaafan. Dan pada saat itu juga aku tau mengenai sampah. Dan aku juga sudah janji untuk ga bercanda-in winda lagi. Sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar